Saat ini banyak kaum wanita dan pria yang memilih melakukan operasi plastik agar penampilannya menjadi lebih menarik, sempurna dan tampak cantik. Rupanya kehadiran media sosial dan ponsel pintar serta perubahan trend gaya hidup ini mempengaruhi para wanita & pria untuk mengambil keputusan melakukan bedah kosmetik. Kok bisa ya?
Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh American Academy of Facial Plastic and Reconstructive Surgery (AAFPRS), asosiasi ahli bedah plastik wajah terbesar di dunia, telah menemukan trend yang berkembang tentang niat dan estetika di antara pasien bedah kosmetik modern.
Menurut penelitian yang dilaksanakan pada tahun 2017 , 55 persen pasien mengungkapkan kepada ahli bedah plastik bahwa mereka menginginkan hasil yang terlihat lebih baik dalam kegiatan foto selfie. Permintaan tersebut pun berkembang pesat setelah di 2016 hanya 13 persen pasien yang ingin operasi plastik agar lebih baik saat swafoto.
Salah satu ahli bedah plastik Australia Dr Joseph Hkeik juga mendukung penelitian tersebut. Menurutnya, pelanggan Australia yang berusia di bawah 55 tahun telah berada dalam rangkaian pemikiran yang sama selama beberapa tahun ini.
Menurut Riset, Banyak Orang Pilih Lakukan Operasi Plastik Demi kegiatan Selfie Foto
"Tiga tahun lalu, saya membahas filosofi sehubungan dengan fenomena ini. Intinya, ini tentang seni wajah dan bagaimana foto yang dihasilkannya itu," kata Dr. Hkeik kepada Harpers Bazaar
Selfie bukan hanya memotivasi banyak orang untuk melakukan prosedur bedah plastik, tetapi sebenarnya memberi bantuan kepada pasien disaat menentukan apa yang ingin mereka lakukan. "Orang-orang menganalisis diri mereka dan memutuskan apakah mereka perlu mengubah sesuatu di wajah mereka," ungkap Dr Hkeik.
"Selfie untuk seorang Selebgram, YouTuber, Blogger kadang-kadang dianggap lebih penting dari pada pendapat seorang teman," tambahnya.
Selain itu, menurut AAFPRS kebutuhan bedah kosmetik mereka juga didasari dengan dukungan dalam penggunaan media sosial. "Semakin banyak pasien menggunakan media sosial sebagai media forum untuk mendapatkan rasa solidaritas saat menjalani prosedur yang berpotensi mengubah hidup. Mereka percaya gerakan ini akan meningkatkan kekuatan dan kepercayaan diri," terangnya.